-------------Bahwa Terdakwa ARNOLDUS RAMBA Alias RAMBA pada hari Jumat tanggal 26 Juli 2024 sekira pukul 17.20 WITA atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam bulan Juli 2024, bertempat di tanjakan Puubheto yang beralamat di Jalan Jurusan Sokoria – Roa Desa Sokoria, Kecamatan Ndona Timur Kabupaten Ende Provinsi Nusa Tenggara Timur atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Ende yang berwenang memeriksa, mengadili perkara tindak pidana “mengemudikan Kendaraan Bermotor yang karena kelalaiannya mengakibatkan Kecelakaan Lalu Lintas dengan mengakibatkan meninggalnya orang lain dan mengakibatkan korban luka ringan”, yang dilakukan dengan cara sebagai berikut

• Bahwa Pada hari Jumat, tanggal 26 Juli 2024 sekitar pukul 17.20 Wita, Terdakwa mengemudikan mobil Dump Truck Hino warna hijau dengan TNKB EB 8802 A dengan memuat 17 orang penumpang yang terdiri dari 11 (sebelas) orang dewasa dan 6 (enam) orang penumpang anak-anak. Terdakwa bersama rombongan berangkat dari dusun Leledala hendak menuju ke Detusoko untuk menghadiri pesta dengan 6 (enam) orang duduk di depan di dalam ruang kemudi dan selebihnya berada di belakang atau di atas bak truk.  Kemudian pada saat tiba di tanjakan Puubheto yang berjarak sekitar 150 meter dari titik tempat berangkat, Terdakwa menginjak gas terlalu rendah sehingga truk tidak kuat menanjak dikarenakan saat melewati tanjakan sehingga laju mobil truk terhenti dan mulai mundur ke belakang. Terdakwa melepas injakan gas kemudian kaki kanan menginjak rem kaki dan kaki kiri menginjak pedal kopling namun dikarenakan jalan aspal yang tidak rata atau berlubang serta sedikit berpasir dan banyak batu kerikil mengakibatkan mobil truk tersebut terseret mundur ke belakang meskipun roda depan sudah terkunci atau tidak berputar dan meninggalkan bekas jejak roda di atas pasir di jalan. Pada saat itu Terdakwa panik dan tuas rem belakang atau hand brake tidak dapat digunakan atau ditarik oleh terdakwa dikarenakan tuas tersebut diduduki oleh anak terdakwa yang berada di samping kiri kursi kemudi sehingga hanya rem depan atau rem kaki saja yang dapat terdakwa gunakan. Lalu Terdakwa berinisiatif memutar setir kemudi ke kanan kearah tebing dengan maksud menabrakan bagian belakang mobil ke tebing agar laju mundur truk berhenti. Mobil truk tersebut mundur kebelakang ke arah kanan sekitar 11 (sebelas) meter dan kemudian menabrak tebing, namun roda mobil belakang sebelah kanan naik keatas gundukan tanah, sehingga menyebabkan mobil perlahan jatuh roboh kearah kiri.
• Bahwa Korban MARIA HELINA DHAMBO dan anak YOHANES GEFRIN WODA BATA tertimpa badan truk dari pinggang hingga kaki dengan posisi terlentang bersebelahan dengan tangan korban MARIA HERLINA DHAMBO memegang kepala anak YOHANES GEFRIN WODA BATA. Kondisi kedua korban dengan mata, hidung dan mulut sama-sama mengeluarkan darah dan dinyatakan langsung meninggal di tempat kejadian, sementara GETRUDIS JELO mengalami luka ringan lecet pada dahi dan bibir sedangkan YASINTA NONA mengelami luka lecet pada lutut. Setelah itu warga sekitar berdatangan dan meminta bantuan mobil derek untuk mengangkat mobil guna mengeluarkan kedua korban. Sekitar 30 menit kemudian kedua korban berhasil dikeluarkan oleh warga dan kedua korban langsung dibawa ke rumah duka.
• Bahwa berdasarkan Surat Keterangan Kematian yang dikeluarkan oleh Kepala Desa Sokoria dengan Nomor Pem.140/DS/61/SKK/VII/2024 pada tanggal 30 Juli 2024 telah meninggal dunia atas nama MARIA HELINA DHAMBO dan anak YOHANES GEFRIN WODA BATA
• Bahwa dari kejadian kecelakaan lalu lintas tersebut mengakibatkan korban dengan luka ringan berdasarkan surat visum et repertum Nomor 83/TU.01/UM/VII/2024 yang dikeluarkan oleh RSUD Ende tanggal 27 Juli 2024 yaitu korban GETRUDIS JELO yang mengalami luka robek di bagian wajah yang disebabkan benturan keras benda tumpul.

--------Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 310 Ayat (4), Ayat (2) UU RI Nomor  22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.----------------------